Bali memang terkenal dengan segala kebudayaan dan ritualnya yang masih eksis hingga kini.Mulai beragam upacara adat yang harus digelar untuk menyambut hari besar, masa panen,upacara pembersihan benda keramat. Pesta pernikahan, patah gigi untuk gadis remaja yang memasuki puber,Ngaben, bahkan Nyepi.
Mereka percaya bahwa dewa akan selalu menyertai mereka dan mengawasi segala laku mereka.Kalo kita berkunjung ke Bali, kita bisa melihat banyak tangkih, banten yag dibuat oleh penduduk setempat yang diletakkan di depan rumah, pura, di jalan, dalam mobil lengkap dengan dupanya.Seringkali digelar upacara adat dan ini semua menjadi daya tarik Bali yang bernilai jual tinggi.
Seperti pertengahan April lalu, The Art of Living Indonesia mengadakan Upacara Pancaran Api Perdamaian di Garuda Wisnu Kencana. Acara yang dipandu oleh Guru Besar, Sri Sri Ravi Shankar ini diiikuti oleh berbagi kalangan dari berbagai negara, mulai Australia, USA, negara-negara Eropa dan Asia, dan sebagian besar penduduk Bali. Acara yang berlangsung 2,5 jam ini mematok biaya pendaftaran 7 juta.Acara ini mulai doa bersama sesuai keyakinan masing-masing, renungan malam, yoga, legong on the stage.Kenapa penyalaan api? Karena api melambangkan peleburan rasa murka dan ego.Diharapkan dengan perenungan bersama, kita bisa menyebarkan perdamaian di dunia, tiada ego dan saling memberi kekuatan dengan rasa kasih.
Apalagi ketika ada isu Tsunami tanggal 7 Juni kemarin, seluruh lapisan masyrakat di Bali melakukan berbagai ritual, doa bersama, istighosah. Para pedande Bali menyiapkan segala 'upakara' (ritual untuk memohon perlindungan dewa) di Pantai Selatan, seperti Sanur.Mereka tidak pernah menghilangkan segala bentuk ritual yang ada.Bali pasca bom 2002 dan 2005 kemarin pun tetap optimis untuk selalu membangun Bali,tidak pernah gentar dan tidak pernah berhenti menjual Bali.Walau banyak orang asing yang mengecam peristiwa bom Bali dan mencap Bali adalah sarang teroris, namun tak sedikit pula yang tetap setia berkunjung ke Bali.
Seluruh lapisan masyarakat Bali dari berbagai keyakinan, kasta, saling bahu-membahu,dan melebur dendam kepada semua kejahatan yang melanda.Bali, tetap merupakan surga wisata bagi sebagian besar penduduk dunia.Bali, dengan segala keelokan, keunikan, kemisteriusannya, dan eksotismenya tetap akan memberikan kenangan tak terlupakan di hati setiap pengunjung.
Singgah ke Bali dan nikmati segala esensi yang tercipta dari segala lekuk dan nafas Bali.
tangkih: sesaji dari bunga-bunga
banten: sesaji dari makanan, buah
Saturday, June 9, 2007
Bali Dengan Segala Esensinya
Posted by
Galuh Satriawati (adek)
at
3:02 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment